Archive for November 2013
5 Mitos Matematika Yang Menyesatkan
Wednesday, November 20, 2013
Posted by Matematika B 2010 USB
Tag :
Matematika
1. Matematika
adalah ilmu yang sulit
Ada anggapan, hanya orang dengan IQ
tertentu yang mampu memahami matematika. Ini jelas menyesatkan. Meskipun bukan
ilmu yang mudah, Matematika sebenarnya merupakan ilmu yang relatif tidak lebih
sulit jika dibandingkan dengan ilmu lainnya. Soal matematika terasa sulit
karena kita tidak memahami konsep dasarnya. Seperti yang kita ketahui,
Matematika merupakan ilmu yang terus berkisinambungan mulai dari TK hingga SMA.
Jika ada mata rantai yang putus, berarti ada konsep yang hilang. Padahal konsep
tersebut merupakan prasyarat untuk belajar Matematika lebih lanjut. Sebagai
contoh, untuk menganalisis dan menghitung diperlukan pemahaman konsep bilangan
dan ukuran. Pekerjaan menganalisis dan menghitung menjadi hal yang lebih mudah
dan menyenangkan jika konsep yang mendasarinya dikuasai.
2. Matematika
identik dengan menghafal banyak rumus
Mitos ini menjadikan kita malas
mempelajari matematika dan akhirnya tidak mengerti apa-apa tentang Matematika.
Rumus Matematika tidak ada gunanya tanpa pemahaman konsep. Rumus yang sudah
dihafal tidak akan bermanfaat ketika konsep belum dipahhami. Seseorang yang
hafal rumus tidak akan mampu menjawab sebuah soal apabila tidak mampu
memodelkan soal tersebut ke dalam rumus yang dihafalnya. Sesungguhnya, hanya
sedikit rumus Matematika yang perlu (tapi tidak harus) dihafal, sedangkan
sebagian besar rumus lain tidak perlu dihafal, melainkan cukup dimengerti
konsepnya. Salah satu contoh, jika kita mengerti konsep anatomi bentuk irisan
kerucut, maka lebih dari 90 persen rumus-rumus irisan kerucut tidak perlu
dihafal.
3. Matematika
identik dengan kecepatan menghitung
Tidak dapat dipungkiri, menghitung
merupakan bagian tak terpisahkan dai Matematika. Namun demikian, kemampuan
menghitung secara cepat bukanlah hal terpenting dalam Matematika. Yang terpenting
adalah pemahaman konsep. Melalui pemahaman konsep, kita akan mampu melakukan
penalaran terhadap permasalahan untuk kemudian mengubahnya kedalam model
matematisasi. Jika permasalahan sudah tersaji dalam bentuk matematisasi, baru
kemampuan menghitung diperlukan. Itupun bukan sebagai sesuatu yang mutlak
karena saat ini telah banyak alat bantu menghitung seperti kalkulator dan
komputer. Jadi, mitos ini perlu diluruskan. Yang lebih tepat, Matematika selalu
berhubungan dengan pemahaman dan penalaran.
4. Matematika
itu abstrak, tidak realistis
Mitos ini benar-benar sesat. Fakta
menunjukan bahwa Matematika sangat realistis. Matematika merupakan bentuk
analogi dari realita sehari-hari. Contoh paling sederhana adalah solusi dari
Leonhard Euler, matematikawan Prancis, terhadap masalah Jembatan Konisberg
(agan bisa googling). Selain itu, hampir di semua sektor, teknologi, ekonomi,
dan bahkan sosial, Matematika berperan secara signifikan. Smart Robot yang
mampu berpikir berisikan program yang didasarkan pada konsep Fuzzy Matematika.
Hitungan aerodinamis pesawat terbang juga dilandaskan pada konsep Matematika,
geometri, dan kalkulus. Hmapir semua teori ekonomi dan perbankan modern
diciptakan melalui Matematika.
5. Matematika
adalah ilmu yang membosankan, kaku, dan tidak rekreatif
Anggapan ini jelas keliru.
Meeskipun pemecahan masalah Matematika terasa eksak, tidak berarti matematika
kaku dan membosankan. Meskipun jawaban yang benar dari masalah Matematika hanya
(tunggal), cara atau metode menyelesaikan masalah matematika sebenarnya sangat
bermacam-macam. Sebagai contoh, untuk membuktikan kebenaran teorema Pythagoras,
dapat menggunakan banyak cara. bahkan menurut pakar matematika, Bana G.
Kartasasmita, hingga saat ini sudah ada 17 cara untuk membuktikan teorema Pythagoras.
Matematika juga rekreatif dan menyenangkan. Albert Einstein, menganggap
Matematika sebagai senjata utamanya dalam merumuskan konsep Relativitas.
Einstein menyukai Matematika ketika pamannya menjelaskan bahwa prosedur kerja
Matematika mirip dengan cara kerja detektif, cara kerja yang sangat disukainya
sejak kecil. Kalau kita mengetahui, cara kerja Matematika tak ubahnya seperti
sebuah game yang seru.
Fakta Menarik Seputar Matematika
Friday, November 1, 2013
Posted by Matematika B 2010 USB
Tag :
Matematika
1. Ingin Pintar Matematika, Silahkan Setrum Kepala Anda

Ternyata dengan mengalirkan sedikit arus listrik ke otak selama 15 menit, kemampuan orang dalam matematika bisa meningkat. Para ilmuwan di University of Oxford, Inggris, sudah berhasil melakukan itu dan membuat kemampuan matematika seseorang bertahan selama 6 bulan.
Para ilmuwan menggunakan teknik stimulasi menggunakan arus listrik yang disalurkan langsung lewat tempurung untuk mengalirkan listrik ke bagian otak yang biasa digunakan untuk memproses angka (parietal lobe).
2. Matematikawan dan Musik

Ternyata dengan mengalirkan sedikit arus listrik ke otak selama 15 menit, kemampuan orang dalam matematika bisa meningkat. Para ilmuwan di University of Oxford, Inggris, sudah berhasil melakukan itu dan membuat kemampuan matematika seseorang bertahan selama 6 bulan.
Para ilmuwan menggunakan teknik stimulasi menggunakan arus listrik yang disalurkan langsung lewat tempurung untuk mengalirkan listrik ke bagian otak yang biasa digunakan untuk memproses angka (parietal lobe).
2. Matematikawan dan Musik
Paul Erdos, matematikawan besar dunia ini menyebut bahwa musik sebagai
derau. Universalis besar ini tahu kalau bagi matematika, segala yang
bersuara adalah musik. Sebuah keindahan auditori pada
nada-nada.Matematikawan besar George Cantor merupakan pecinta musik. Ia
bahkan memiliki kerabat yang merupakan komposer besar. Darah musik
mengalir pada dirinya, tapi ia menjadi matematikawan. Ia mengalunkan
nada-nada menjadi angka dan membuat pencapaian besar dalam matematika
lewat konsep ketakhinggaan (infinity). Matematika bukan hanya kebenaran,
namun juga keindahan.
3. Cara Indah Bunuh Diri: Gunakan Matematika
3. Cara Indah Bunuh Diri: Gunakan Matematika
Ruseli lahir di lingkungan yang taat beragama. Sejak kecil ia sudah hidup dan menganut agama secara taat bahkan ketat. Tetapi Ruseli muak dengan perilaku ibadat keagamaan yang begitu-begitu saja. Ia ingin memberontak. Ketika remaja, ia sudah mulai tidak betah dengan hidup yang hampa. Ibadah keagamaan yang hampa sudah menghancurkan hidup Ruseli. Ia mengambil keputusan berani yaitu bunuh diri.
Tibalah malam yang telah direncakan Ruseli untuk bunuh diri. Menunggu tengah malam, Ruseli merasa bosan. Dari pada bosan menunggu tengah malam untuk bunuh diri, Ruseli mengisi waktunya dengan mengerjakan beberapa soal matematika.
Ruseli melirik ke arah jam. Barangkali sudah waktunya ia bunuh diri. Ia gosok-gosok matanya. Tidak percaya dengan yang ia lihat.
“Kok jam 6? Jam 6 apaan? ” Ruseli bertanya pada diri sendiri.
Ruseli melihat ke arah luar. Cahaya matahari mulai bersinar. Pagi telah datang. Gagal. Ruseli gagal bunuh diri yang sudah ia rencanakan akan dilakukan tengah malam.
“Ya sudah, tidak apa-apa. Kan masih bisa besok malam. Lagi pula masih ada soal matematika yang belum saya selesaikan,” kata Ruseli dalam hati.
Malam kedua, Ruseli bersiap-siap untuk bunuh diri. Seperti biasa ia bosan menunggu tengah malam. Ia mencoba mengerjakan soal matematika. Tetapi dia tidak mau gagal untuk yang kedua kalinya. Sebentar-sebentar ia melirik ke arah jam.
“Ah…masih jam 9…”
“Ah …masih jam 10…”
“Ah…masih jam ….? Jam?”
Ruseli menggosok-gosok matanya lagi. Tidap percaya yang ia lihat.
“Masa sudah jam 5? Tidak mungkin!”
Ruseli melongok ke luar. Fajar sudah mulai kelihatan.
“Memang benar, pagi mulai datang. Tidak apa-apa. Kan masih bisa saya coba malam berikutnya,” Ruseli pantang menyerah.
Ruseli menyusun rencana bunuh diri lagi yang lebih rapi. Tetapi gagal lagi karena iakeasyikan mengerjakan matematika. Semakin sering ia mencoba, semakin sering ia gagal. “Mengapa aku harus memaksa untuk bunuh diri? Toh mengerjakan matematika juga asyik!”
Akhirnya, Ruseli membatalkan niatnya untuk bunuh diri. Ia berpindah memfokuskan pikiran untuk mendalami matematika.
Catatan sejarah menunjukkan, Ruseli menjadi seorang ahli matematika terbesar di dunia. Bukan hanya ahli matematika saja. Ruseli juga dikenal sebagai ahli filsafat dan logika. Bahkan ia dikenal sebagai Bapak filsafat dan logika matematika.
Ruseli bukan nama sebenarnya. Nama sebenarnya adalah Russell, lengkapnya Bertrand Russell.
Matematika adalah alat paling indah untuk bunuh diri. Cara bunuh diri terindah adalah dengan meraih prestasi dalam sisa hidup kita.